Kesehatan Gigi dan Mulut



KEUNTUNGAN MENJAGA KESEHATAN GIGI DAN MULUT



A.     Keuntungan Menjaga Kebersihan Gigi dan Mulut
1.      Meningkatkan kepercayaan diri.
Penyakit gigi ataupun gusi tidak hanya menimbulkan rasa nyeri tetapi juga aroma nafas yang tidak sedap. Jika hal itu terjadi tentu saja, kepercayaan diri Anda akan menurun. Dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut, Anda bisa terhindar dari penyakit yang memicu aroma tidak sedap. Kondisi gigi dan mulut yang sehat tidak akan menimbulkan masalah bau mulut.
2.      Menurunkan risiko terkena penyakit jantung.
Peradangan kronis yang terjadi pada gigi maupun gusi bisa memicu penyakit kardiovascular. Contohnya, penyumbatan pembuluh darah dan stroke. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa kondisi gigi dan mulut berpengaruh pada kesehatan jantung.
3.      Menjaga daya ingat.
Orang dewasa yang mengalami gingivitis (pembengkakan atau pendarahan pada gusi), hasil tes daya ingatnya lebih buruk dibandingkan orang dewasa yang kondisi gigi dan mulutnya sehat. Hal tersebut menurut laporan “Journal of Neurology, Neurosurgery & Psychiatry”. Tidak hanya berpengaruh pada kesehatan tubuh, kondisi gigi dan mulut juga mempengaruhi daya ingat seseorang. Untuk mencegah terjadinya gingivitis, perhatikan kebersihan gigi dan gusi derta makanan yang Anda konsumsi.
4.      Membantu wanita hamil melahirkan pada waktunya.
Sebuah penelitian menujukan wanita yang mengalami masalah gigi dan gusi selama kehamilan, resiko melahirkan bayi prematurnya cukup tinggi. Risiko lainnya yaitu, meskipun bayi lahir tepat pada waktu berat badannya bisa kurang. Usahakan selama kehamilan, periksa secara teratur gigi Anda ke dokter, terutama jika ada masalah serius.
5.      Membantu menstabilkan gula darah bagi yang memiliki diabetes
Orang dengan diabetes yang tidak terkontrol seringkali memiliki penyakit gusi. Memiliki diabetes dapat membuat seseorang kurang mampu melawan infeksi, termasuk infeksi gusi yang dapat menyebabkan penyakit gusi yang serius. Beberapa ahli telah menemukan bahwa, jika memiliki diabetes, maka cenderung untuk mengembangkan masalah gusi lebih parah dibandingkan dengan orang yang tanpa diabetes. Mengurangi risiko gingivitis dengan melindungi kesehatan mulut dapat membantu mengontrol kadar gula darah bagi penderita diabetes.

6.       Menjaga kesehatan bayi bagi wanita hamil
Perempuan mungkin mengalami peningkatan gingivitis selama kehamilan. Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara penyakit gusi dan kelahiran bayi prematur dan bayi lahir dengan berat badan rendah. Tidak semua studi telah menemukan hubungan yang erat, tetapi tidak ada salahnya untuk menjaga kesehatan mulut. Jika sedang hamil, maka sebaiknya mengunjungi dokter gigi atau dokter gigi ahli penyakit gusi (periodontist) sebagai bagian dari perawatan pranatal.

7.      Mengendalikan nafsu makan
Gosok gigi bisa menjadi indikator bagi otak, sebagai sinyal bahwa waktu makan telah habis. Kebiasaan gosok gigi setelah makan akan menghindarkan seseorang dari perilaku makan berlebih karena rasa makanan jadi berbeda setelah ada reaksi dengan pasta gigi.

8.      Menunda pikun
Penelitian tahun 2010 di New York University menunjukkan bahwa radang gusi berhubungan dengan peningkatan risiko pikun, khususnya akibat penyakit Alzheimer. Karena radang gusi bisa dicegah dengan gosok gigi, maka secara tidak langsung gosok gigi cuga menunda pikun.
9.      Mencegah impotensi
Radang gusi juga berhubungan dengan peningkatan risiko impotensi atau lemah syahwat pada laki-laki. Menurut sebuah penelitian, laki-laki yang menderita radang gusi lebih banyak mengalami impotensi mulai dari tingkat keparahan sedang hingga sangat parah.


Artikel Lainnya: